Welcome Myspace Comments

03/06/10

Cara Mendeteksi Kelistrikan pada Mobil Bekas

Jika di ruang mesin banyak kabel, berarti banyak pemakaian listrik

Ketika membeli mobil bekas (mobkas), yang mesti diperhatikan tak cukup meneliti kondisi bodi dan mendengar suara mesin. Kudu diketahui juga sistem kelistrikannya, seperti di antaranya kondisi ketika sinar lampu terang saat digas, meredup kala putaran mesin turun; kemudian, ruang dipenuhi kabel-kabel.

Mobil dengan usia di atas lima tahun umumnya banyak mengalami gangguan pada sistem kelistrikan. Selain kabel sudah dimakan usia lantaran getas, kemampuannya mengalirkan arus menjadi berkurang.

Ada berbagai cara yang bisa digunakan untuk mencari tahu, apakah kelistrikan mobil—umumnya mobkas menganut 12 volt searah—masih tergolong sehat atau tidak. Dari sekian banyak cara, yang termudah dan populer adalah memakai voltmeter. Untuk yang ingin melakukan sendiri, juga bisa pakai voltmeter. Namun, sebelumnya, lakukan cara-cara di bawah ini.

1. Periksa ruang mesin bila banyak kabel tambahan yang tidak standar dan tidak rapi. Ada kemungkinan, hal ini bermasalah.

2. Perhatikan terminal positif (+) aki. Jika banyak kabel, hal itu mengindikasikan banyak aksesori tambahan yang membutuhkan listrik dan kemungkinan diambil dengan model bypass.

3. Teliti komponen kelistrikan, seperti lampu-lampu, AC, dan power window. Jika semuanya bekerja dengan baik, berarti kelistrikan masih bagus.

4. Uji ketika kondisi beban penuh, seperti menyalakan AC diikuti dengan menyalakan lampu-lampu, audio, dan lainnya; kemudian naikan putaran mesin. Jika sinar lampu, baik pada lampu utama atau di dasbor terangnya signifikan atau putaran kipas elektrik bertambah kencang, berarti ada masalah dengan pasokan listrik dari alternator.

5. Kalau masih penasaran, lakukanlah hal ini. Periksa tegangan aki saat mesin tidak hidup. Kondisi yang baik, angka di voltmeter menunjukkan 12-13 volt.

6. Untuk memeriksa alternator, hidupkan mesin dan seluruh perangkat kelistrikan, seperti lampu besar, audio, AC, dan pemanas kaca. Ukur tegangan pada aki. Alternator yang masih sehat akan menunjukkan tegangan aki yang baik, yaitu pada angka 12,8 volt.

7. Periksa tegangan pada beberapa titik yang menjadi aliran listrik positif, seperti koil, lampu-lampu, pemantik api, dan komponen lainnya. Carilah bagian yang memungkinkan Anda dapat mengecek tegangan listriknya dengan perbedaan tegangan tidak lebih dari 0,5 volt

Komponen kelistrikan mesin

tabel

Sebelum memeriksa koil, panaskan dahulu sampai suhu kerjanya

a. Ukur hambatan pada gulungan primer dengan ohm meter
(skala X 1). Hambatan gulungan primer 3.1 ohm

b.Ukur hambatan pada gulungan sekunder dengan ohm meter (skala 1.000). Hambatan gulungan sekunder 7,2 — 10,8 kilo ohm

c. Ukuran hambatan isolasi (sekat) antara terminal utama dan rumahnya. Gunakan tegangan 500 V untuk mengukur jangkauan
(range) hambatan. Hambatan normal I0 M ohm

d. Ukuran hambaaqn resistor luar dengan menggunakan ohm meter
(skala X 1), Hambatan resistornya 1,6 ohm.

penyetruman ulang aki
a. Keluarkan aki dari kendaraan. '
b. Lepaskan semua penutup aki,
c. Lakukan penyetruman/pengisian.
Penyetruman cepat : 6A atau lebih, max. 20A
Penyetruman lambat : 5A atau kurang
d. Tambah air aki bila perlu di saat pengisian.
e. Saat pengisian, dinginkan aki hingga airnya tidak melebihi 55 C.
F. Pengisian dilakukan sekali lagi jika berat jenis masih di bawah
berat jenis isi penuh.

distributor
Memeriksa kerja distributor
a. Tarik rem tangam dan ganjal.
b. Periksa ketinggian pelampung pada karburator.
c. Pasang tachometer kc mesin.
d. Panaskan mesin sampai suhu kerja normal.
e. Pnaskan lampu timing pada kabel busi no. 1.
f. Hidupkan mesin. Set putaran idel (stasioner) 800 rpm, atau lihat
spesifikasi.
g. Dengan lampu timing lihat posisi tanda waktu pengapian 5
BTDC (stasioner), atau lihat spesifikasi.
h. Kendorkan baut pengikat distributor dan putar distributor sampai
tanda timing pada puli kruk as bertemu dengan tanda pada tutup
rantai timing.
i. Kencangkan baut pengikat distributor dan periksa kembali timingnya

3. Menyetel celah platina
a. Periksa celah platina. Jika perlu bengkokkan braket yang tidak
bergerak dan mémastikan platina membuat hubungan di tengah
kontaknya.
b. Putar mesin dam hentikan pada celah platina terbesar,
c. Masukkan feeler di antara platina. Kendorkan kadua sekrupnya,
dan stel sampai diperoleh celah yang benar. Celah 0,5 krang lebih 0,05 mm,
atau lihat spesifikasi.
d. Kencangkan sekrup dan periksa kembali celahnya.

4._ Mengukur sudul dwell (dwellangle)
a. Pasangkan dwellmeter pada mesin.
b. Hidupkan mesin pada putaran idle (stasioncr).
c. Ukur dwellengle. Dwell angle 49°- 55°C, atau lihat spesifikasi
d. Jika tidak sesuai dengan speifisikasi, stel celahnya. ·
c. Jika dwellengle tidak dapat distel, periksa, dan pérbaiki atau ganti bagian-bagian berikut:
1) Cam (nok platina pada rotor)
2) Platina

5. Memeriksa pemaju sentrifugal (senlrifugal advance)
a. Panaskam mesin sampai suhu kerja.
b. Matikan semua perlengkapan asesori.
c. Periksa putaran idle dan waktu pengapian, harus tepat.
d. Copot selang vakum dari kontrol vakum dan tutup ujung selangnya.
e. Saat putaran mesin naik secara berangsur-angsur, periksa sudut maju pola jadi dengan lampu timing.
terlalu banyak maju .......... per alat pcngatur lemah (jika peralat pengatur patah, majunya besar skali).
Mundur ............................... pemberat alat pengatur atau cam(nok) tidak bekerja.

6. Pemaju vakum (vacuum advance)
a. Panaskan mesin sampai suhu kerja.
b. Matikan semua perlengkapan.
c. Periksa putaran idle dan waktu pengapian, harus tepat.
g. Lepaskan selang vakum dari kontrol vakum dan tutup ujung
selang.
e. Hidupkan mesin pada putaran idle.
f. Ikatkan pompa vakum pada kontrol vakum dan periksa gerakan
timing saat diberi vakum.

7. Melepaskan distributor dari mesin
Lepaskan bagian-bagian distributor menurut urutan berikut:
I. Kabel busi dan tutup disnibutor.
2. Selang vakum.
3. Baut.
4. Distributor.

8. Membongkar distributor
a. Buka klep penahan tutup distributor dan angkat tutupnya.
b. Lepaskan rotor.
c. Kendorkan sekrup terminal utama dan lepaskan kabel kondensor serta kabel utama. .
d. Lepaskan kondensor
e. Lepaskan sekrup serta kasa pelumas kam dan platina.
f . Lepaskan sekrup dan klip dan kontrol vakum.
g. Lepaskan sekrup, kabel, dan dudukan platina.
h. Lepaskan sekrup dan kam.
i. Keluarkan pin pengilat gigi dengan menggunakan drip yang sesuai dan lepaskan gigi dan ring.
j. Lepaskan batang (shaft) dari rumah distributor.
k. Lepaskan per klip, dan pemberat alat pengukur.


9, Memerikse kondisi distributor
a. Periksa tutup dari keretakan, penumpukan karbon, dan adanya percikan api. Jika terdapat kondisi seperti itu ganti tutup
b. Bersihkan karat yang ada terminal kabel busi.
c. periksa rotor dari keretakan atau tanda-tanda terbakar pada ujung logam. Kalau ada, tanda-tanda tersebut ganti rotor.
d. periksa titik kontaknya dari keausan, terbakar, penipisan, dan lubang. Kalau ada sedikit, bersihkan platina dengan amplas. Tapi kaIau banyak ganti platina.
e. periksa tegangan per pada lengan yang bergerak (platina) dengan cara sebagai berikut:


1) Kaitkan skala per pada lengan yang bergerak dengan sudut 90"C.
2) Catat skala penunjukan pada saat platina mulai bergerak.
3) Jika tidak sesuai spesifikasi. Ganti platina. Tegangan maks:' 4,9 N (0,5 kg, 1,1 lb), atau lihat spesifikasi.


Periksa kapasitas kondensor dengan cara sebagai berikut:
1) Ukur kapasitas kondcnsor dengan menggunakan tester.
2) jika tidak ada, periksa dengan mengganti kondensor baru
Setelah itu periksa apakah mesin hidup dengan lancar.
Kapasitas: 0,20 - 0,24 F.


Memasang kembali distributor
Pemasangan kebalikan dari membukanya. Perhatikan hal-hal berikut:
a. Bubuhi O-ring dengan 0li mesin.
b. Pastikan piston N0.1 pada posisi titik mati atas (TMA).
c. Pasang setelah tanda kesejajaran pada distributor pas.
d. Stel waktu pengapian setelah dipasang.


2. Parsiapan servis
a. Pastikan pemasangan sambungan aki tidak terbalik. Karena dapat merusak rectifier (kiprok).
b. jangan menggunakan tester tegangan tinggi, karena menyebabkan rectifier rusak.
c. Ingat tegangan aki ke terminal B pasia alternator,
d. jangan hidupkan mesin saat terminal L dan R dilepas.

Gambar I0. 16. TerminaI·terminal pada alternator


3. Pemeriksaan kerja sistem pengisian
a. Berikan arus dan tegangan seperti pada gambar.
b. Kunci kontak OFF
c. Ukur tegangan antara terminal L dan masa. Bila pengukuran tidak O V berarti altenator rusak.
d. Kunci kontak ON baca voltmetcr. Kalau hasilnya 0 V ada kerusakan pada alternator atau kabel-kabelnya. Jika tegangan yang mendekati tegangan aki ada hubungan pendek
pada terminal F dan braket belakang alternator. Kalau tegangan lebih
rendah dari aki kerusakan ada pada regulator I C. Posisi terminal F,
lihat

Memeriksa tegangan Iampu beban
a. Periksa dan pastikan aki berisi.
b. Pasang pengukur ampere dan pengukur tegangan seperti pada gambar. Pastikan penunjukan tegangan, 0 V ·
c. Kunci kontak ON, periksa dan pastikan hasil pengukur tegangan di bawah tegangan aki (1- 3 V). Jika hasilnya sama dengan tegangan aki kerusakan pada alternator.
d. Buat hubungan singkat ke terminal pada pengukur ampere.
Hidupkan mesin, setelah itu lanjutkan pemeriksaan hubungan
singkatnya.

Catatan:
Hati-hari saat menghidupkan mesin, arus yang ke starter jangan mengalir ke pengukur ampere.
f. pada kondisi tanpa beban, naikkan putar sampai 5.000 rpm(putaran mesin 2.000~ 2.500 rpm). atau sesuai spesifikasi.
g. Baca Penunjuk pada pengukur tegangan dan pengukur ampere.
Ampere 5A atau kurang, Tegangan (penyetelan tegangan)
14,7 + 0,3 V (pada 20°C), atau sesuai spesifikasi.

5. Memeriksal alternator dengan pemberian beban
a. Lepaskan kabel negatif aki.
b. Pasangkan pengukur ampere dan pengukur tegangan seperti pada
gambar.

c. Pasangkan kabel negatif aki.
d. Hidupkan mesin.
e. Beri beban dengan menyalakan lampu besar.
f. Secara bertahap naikkan putaran mesin. Jika tegangan dari aki lebih besar berarti ada arus yang dihasilkan, tak ada gangguan

Memcriksa alternator dengun pemberian »»~»

6. melepas alternator dari mesln
a. Lepaskan kabel negatif aki.
b. Lepaskan sabuk pemutar altenator.
c. Lepaskan dari terminal B alternator, sambungan termlna L dan R, serta lepaskan kabel dari klip,
d. Lepaskan baut, mur, dan alternator.


F. Membongkar alternator
a. Lepaskan sekrup dan peredam bunyi.
b. Lepaskan mur, puli, kipas, dan spacer (pengatur jarak).
c. Lepaskan baut panjang.
d. Pisahkan rumah bagian depan. Bukan dengan obeng melalui lubang pada rumah depan.
e. Lepaskan rotor dari rumah depan.
f. Lepaskan sekrup serta lager penahan (bearing retainer). Tahan bos lager rumah depan dan tekan lager pada rumahnya. (IniI dilakukan bila lagemya rusak).
g. Lepaskan solder pada dioda dan kabel kumparan stator.
h. Lepaskan stator dari rumah belakang.
i. Lepaskan sekrup serta rumah kol insulator dan terminal.
j. Lepaskan sekrup, dioda, dan pendingin dari rumah belakang,

pemeriksaan gulungan stator
a. Periksa kumparan stator dari kemungkinan putus/hubungan pendek dengan ohmmeter.
b. Untuk memeriksa sirkit yang terputus, sambung kabel pengukur seperti pada
gambar 10.19a
c.Jika tidak ada hubungan, ganti kumparan stator.
d, Untuk memeriksa hubungan singkat, sambungkan kabel pengukur yang satu ke inti yang lainnya ke kabel kumparan. Periksa hubungannya.

e. Jika ada hubungan, ganti stator.

{ 9. Memerikso rotor
a. Periksa sirkit yang terputus. Ukur hambatan antara slip ring seperti
pada gambar 10.20a. Spesifikasi 5 - 6 ohm, atau lihat spesifikasi lain.
b. Jika tidak sesuai spesifikasi, ganti rotor.
c. Periksa hubungan pendek dan hubungan antara. masing-masing slip ring dengan inti, seperti pada


d. Jika ada hubungan, ganti stator.

10. Memeriksa dioda
Dioda. alternator ada dua jenis, positif dilalui arus dari kabel timah hitam ke kotak. Tidak ada arus dari kotak ke kabel, untuk dioda negatif kebaliknnya.
a, Periksa hubungan antara kabel positif dau kotak dengan ohmmeter
b, Balikkan kabel tester dan lihat hubungannya.
c. Jika arus mengalir pada kedua arah atau tidak ada sama sekali,ganti dioda dan pendingin.

11 Mameriksa borstel
a. Ganti borstel bila panjangnya tinggi dua per tiga. Tegangan per
borstel = 360 gr (0,8 lb), atau lihat spesifikasi.
b. Ukur tegangan per.
c. Jika Iemah ganti per.
.

Memeriksa barstel

12.Memeriksa bearing rotor
Periksa kelancaran putaran, bunyi tidak normal lager depan dan
belakang. Ganti, jika tidak normal ditemukan.

13. Merakit dan memasang kembali alternator
a. Pemasangan adalah kebalikan membongkarnya. Perhtikan hal berikut:
l) Waktu memasang rotor ke sarang belakang dan stator borstel dengan menyelipkan kawat lurus yang kuat ini dimasukkan melalui sarang depan dan belakang; seperti
yang diperlihatkan gambar.
2) Waktu menyolder kawat dioda tidak boleh dari 20 detik, Panas mengakibatkan dioda rusak.
b. Pemasangan kebalikan dari melepaskannya. Perhatikan hal-hal
berikut :
1) Pemasangan tali pemutar berbentuk V harus masuk ke dalam alur puli.
2) Stel tegangan sabuk pemutar.

motor starter

2. Memeriksa kerja motor starter
a. Hubungkan secara langsung terminal B dan M pada starter dengan menggunakan kabél.
b. Starter harus berputar dengan lancar tanpa bunyi abnormal
c, Jika putaran terlalu pelan, tidak berputar atau ada bunyi; abnormal, lepaskan starter dan periksa. Pastikan hal-hal berikut sebelum melepaskannya
1) Kondisi ampere aki.
2) Terminal aki tidak kendor atau berkarat.
3) Kondisi kabel.
4) Kondisi pada kunci kontak.
5) Mosin macet.
Perhatikan : Hati-hati saat starter bekerja. Mesin bisa saja hidup

3. Pembongkaran dan pemasangan motor starter
a. Urutan pembongkaran seperti berikut:
1) Lepaskan kabel negatif aki.
2) Dongkrak kendaraan dan topang dengan stan pengaman
3) Lepaskan kabel dari starter.
4) Lepaskan starter

b. Pemasangan, kebalikan dari membongkarnya.

Pemeriksaan fungsi bagian-bagian
tes (pull-in)
1) Sambungkan kabel pada aki seperti pada

2) Jika pinion bergera ke arah luar, berarti saklar bekerja
normal.


Catatan: Hati-hati jangan memberikan arus terus mengalir lebih dari 10 detik.

Tes tahan (hold·in)
1) Setelah selesai melakukan tes pulI-in, lapaskan kabel terminal M (pinion).
2) Jika pinion tidak kembali, berarti kumparan penahan berfungsi dengan baik.

c. Tes baiik


I) Sambungkan aki antara terminal M pada saklar magnet bodi seperti pada gambar
2) Tarik pinion keluar sampai berhenti.
3) Pinion harus kembali secepatnya ke posisi semula saat hubungan aki dilepaskan.

5. Penyetelan celah pinion
a. Lepaskan sambungan pada terminal M.
b. Saat aki dihubungkan antara terminal S dan bodi starter, pinion bergerak keluar berhenti. Kemudian ukur celah antara pinion dan stopper. Hat-hati, jangan memberikan arus terus-menerus, lebih dari 20 detik. Celah pinion 0,5 — 2,0 mm.

Menyetel celah pinion I?

c. Jika celah pinion tidak sesuai standard, stel dengan menambah atau mengurangi washer (plat) yang berasa antara saklar magnet dan braket depan. Celah menjadi kecil jika washer ditambah.

Pembongkaran dan pemasangan motor starter
a. Lepaskan field strap dari terminal pada saklar magnetik.
b. Lepaskan sekrup, saklar magnet, per, dan washer (ring) dari rumah putar.
c. Lepaskan plunyer dari tuas pemutar.
d. Lepaskan baut panjang dan sekrup. Setelah itu lepaskan (penutup) dan washer (ring).
e. Pisahkan mekanisme yoke dari rumah putar.
f. Lepaskan per dan dudukannya.
g. Lepaskan armatur dan kopling overruning dari rumah putar.
h. Lepaskan tuas pemutar.
i. Lepaskan ring penahan pinion dengan menyetelnya,
j. Tekan pinion dan kopling overruning
k. Pemasangan, kebalikan dari pembongkarannya.

7. Pemeriksaan armatur (angker)
a. Periksa hubungan armatur dengan masa dan kemungkinan adanya sentuhan hubungan pendek.
b. Periksa massa, salah satu pentolan tester ke masing-masing lapisan. Sedangkan pentolan satu lagi ke inti atau poros. Jika terjadi
hubungan, ganti ermatur.
c. Untuk memeriksa hubungan pendek, gunakan tester.
1) Taruh armatur pada tester dan tahan steel strip pada armatur
2) Putar armatur pelan-pelan dengan tangan. Jika ada hubungan pendek, steel strip akan menarik koil.
d. Ganti armatur kalau perlu.


8. Pemeriksaan komutator
a. Periksa komutator jika kotor, berubah warna, atau terbakar, bersihkan dengan amplas dan cuci dengan larutan pembersih.
b. Setelah dibersihkan, potong celah mika antara lapisan dalamnya
Garnbar 10.33.

Memeriksa komutzztar

9. Pemeriksaan kumparan (field coil)
Untuk mancegah kumparan ke massa berhubungan dengan tester tempelkan satu pentolan tester ke yoke atau inti kutub. Pentolan tester satu lagi ke terminal kumparan, Jika ada hubungan, ganti kumparan

10. Pemeriksaan penahan borstel
a. Periksa hubungan penahan borstel ke masa.
b. Tempelkan salah satu pentolan tester ke penahan borstel yang satu lagi ke yoke seperti pada


c. Jika ada hubungan, ganti penahan borstel


1. Pemeriksaan borstel (brush) dun pernya
a. Periksa borstel. Ganti jika keausan lebih dari sepertiga panjang aslinya.
b. Ukur tekanan per. Tekaman per 14 - 18 N (1,4 1,8 kg, 3,1 - 4,0 lb), atau lihat spesifikasi.
c. Jika tidak sesuai spesifikasi, ganti borstel.
d. Periksa celah antara as armatur shaft dan as. Jika kendor, ganti as

SARINGAN UDARA DAN SISTEM PEMBUANGAN

1. Saringan udara


Pembongkaran saringan udara dilakukan dengan urutan
pada.

catatan
Kalau kendaraan dipakai di daerah berdebu sangaz kotor peme-
riksaan dan jika perlu penggantian lebih cepat dari waktu yang
ditentukan.

Sistem pembuangan
Lepaskan komponen-komponen sistem pembuangan seperti urut-
an pada gambar.


Perakitannya. adalah kebalikan dari pembongkaran, perhatikan
momen pengencangan setiap baut.

SARINGAN BENSIN SELANG BENSIN DAN TANGKI

1. Saringan bensin


Penggantian saringan setiap 20.000 km.
a. Kendorkan klem selang.
b. Buka baut dan saringan.
c. Pemasangannya adalah kebalikan dari pembongkaran.

Selang bensin
a) Periksa selang bensin dari kebocoran atau kendor. Kencangkan,
perbaiki, atau ganti jika perlu.
b) Kalau ada kotoran atau air pada bensin, kuras tangki bensin dan semprot dengan kompresor selang bensin.

Tangki bénsin
A). Pembongkaran
1) Lapaskan sambungan ka pangukur bensin.
2) Dongkrak kendaraan dan pasang penopang pengaman.
3) Buka baut buang penguras bensin (drain plug).
Perhatikan:


- Saat memperbaiki tangki bensin, bersihkan tangki dengan uap agar bersih semua gas yang tersisa dan tidak mudah meledak
- Jauhkan dari api waktu memperbaiki tangki bensin.


4) Lepaskan bagian-bagian berikut:
(a) Semua selang (b) Tangki bensin

b. Pemasangan
Pemasanganya adalah kebalikan dari pembongkaran, perhatikan bagian-bagian berikut:


1) Pemasangan selang yang benar.
2) Perhatikan kemungkinan ada kebocoran.

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN POMPA BENSIN

1. Pemeriksaan


a. Hidupkan mesin
b. Periksa tekanan aliran bensin pada selang yang masuk karburator, apakah sesuai spesitikasi (0,23 - 0,27 kg/cm2) atau dapat mengcluarkan bensin 700 cc/menit. Bila tidak sesuai spesifilkasi berarti pompa bensin rusak.

2. Membongkar dan merakit pompa bensin


a. Bongkar menurut urutan berikut:
1) Selang bensin
2) Pompa bensin
3) Gasket (puking)
4) Insulator

Pasang insulator dan gasket baru
Pasang pompa bensin dan kencangkan dengan klemnya.

6. Pemeriksaan dan penyetelan kabel gas. Pemeriksaan
a. pemeriksaan
1) Periksa sambungan katup kupu-kupu harus bekerja semestinya.
2) Periksa kabel gas dari kemungkinan macet, bengkok dan gerakan kembalinya harus lancar.


3) Injak kabel gas dan periksa katup kupu-kupu harus membuka penuh (tegak lurus). Kalau perlu stel kabel seperti berikut.

b. Penyetelan


1) Sebelum menyetel kabel gas, periksa tinggi pedas gas
Tingginya 40 kurang lebih 5 mm. Lebih rendah dari tinggi pedal rem.
Kalau perlu stel mur A untuk mendapatkan tinggi yang sebcnarnya.


2) Stel kabel gas dengan gerak bebas free play kabel pada
karburator, kira-kira 1 - 3 cm. Penyetelan gerak bebas ~
dilakukan pada mur A dan C.

d. Setelah pompa bensin dan selang dipasang, hidupkan mesin
Periksa dan pastikan tidak ada kebocoran bensiu oli.

PETUNJUK UMUM PERAWATAN DAN REPARASI

Beberapa hal yang harus selalu diperhatikan dalam kegiatan
perawatan dan reparasi adalah sebagai berikut:

1. Pakailah selalu pelindung spatbor (fender), tempat duduk dan
lantai agar mobil mobil tetap bersih dan terhindar dari kerusakan.


2. Bila mobil perlu didongkrak, siapkan dahulu ganjal roda, tempat dongkrak,
dan penopang pada posisi yang tepat.


3. Pastikan peralatan dan alat ukuryang diperlukan selalu tersedia
sebelum memulai pekerjaan. Gunakan perkakas khusus untuk
melakukan pekerjaan tertentu.

4. Sebelum melakukan reparasi, temukan dulu penyebabnya, Setiap
memulai pekerjaan, pelajari komponcn terkecil yang harus dilepas dan dibongkar untuk digantikan atau diperbaiki.

5. Jika prosedur pembomgkaran sulit, banyak komponen yang harus
dilepas, maka pembongkaran harus sedemikian rupa jangan sampai menyebabkan kerusakan bentuk dan daya tahannya. Kalau perlu diberi tanda agar waktu memasangnya dapat dilakukan dengan benar.

6. Setiap komponen yang dilepas, perhatikan dan periksa dengan
seksama fungsionalnya, perubahan bentuk, kerusakannya dan
masalah lainnya.

7. Selama pembongkaran, komponen komponen ditaruh secara
teratur untuk mempermudah pemasangannya kembali. Tandai
komponen komponen yang akan diganti dan yang akan dipakai
lagi


8. Sebelum melakukan pekerjaan kelistrikan, lepaskan hubungan
kabel dari terminal aki.

9. Bila dilepas, komponcn berikut harus diganti dengan yang
baru: oil seal, gasket, ring pengunci, pen konter, dan mur plastik.


10. Pada waktu melakukan perakitan, gunakan perapat (sealer).
gasket untuk mcncegah kebocoran.

11. Perhatikan baik-baik spesifikasi momen pengencangan baut
Gunakan selalu kunci momen.

12. Untuk suku cadang yang harus diganti, pakailah suku cadang
sesuai merek mobil yang diperbaiki.

13. Jika sekering harus diganti. Pakailah sekering dengan ampere
yang benar. Jangan sekali-sekali menggunakan sekering dengan ampere yang lebih besar atau lebih kecil.

14. Cegahlah bensin atau oli mengenai bahan bahan yang dibuat dari
karet atau pipa.

SERVIS KHUSUS SISTEM BAHAN BAKAR DAN SISTEM PEMBUANGAN

1. Membongkar karburator
a. Lepaskan per katup gas.
b. Lepaskan baut, batang pompa, dan tuas pompa.
c. LEpaskan baut pengikat tutup atas karburator (air horn) pada bodi
d. Pisahkan tutup atas karburator dari bodi dan lepaskan tuas
dari batang fast idle. Lecpaskan tutup atas karburator dari bodi
e. Lepaskan pluyer pompa dan per peredam pompa.
f. Kcndorkan dan lepaskan primary slow air bleed dan (saluran udara untuk putamn rendah sekunder) dari tutup bagian atas.
g. Lepaskan pin pelampung dan pelampung.
h. Lepaskan klip, per penahan, per, dan katup jarum
i. Buka gasket bodi
j. Lepaskan per dan check ball (pelor) dari dalam pompa akselerasi.

Catatan:
Check ball jangan sampai hilang

k. Lepaskan outlet valve (klep pengeluar pompa).
l. Lepaskan primary slow dan secondary slow jet (spuyer putaran
lambat primer) dan secondary slow jot (spuyer putaran lambat sekunder)
m. Lepaskan primary main air bleed (aliran udara utama primer)
secondary main air bleed (aliram udara utama sekunder).
o. Lepaskan baut dan pisahkan bodi dari bodi flens.
p. Buka sumbat dan gasket dari bawah bodi Hens.
q. Lepaskan primary main jet (spuyer utama primer) dan secondary
main jet (spuyer utama sekunder).
r. Lepaskan baut dan per penyetel putaran mesin.

Catatan:
- Katup gas jangan dikeluarkan dari batang katup perlu.

2. Pemeriksaan karburator


a. Cuci semua bagian dengan pembersih karburator. Semprot dengan kompresor semua lubang-lubangnya.
b. Periksa tutup atas, bodi, dan bodi Hens dari keretakan, baret dan
kotoran pada permukaan gasket.
c. Periksa gerakan power piston harus lancar dan tidak ada kebocoran
vakum dan tekanan udara pada lubang tutup atas karburator
d. Periksa pelampung dari perubahan bentuk, kerusakan tuasnya dan keausan lubang batang pin
e. Periksa keausan katup jarum.
f. Periksa saringan dari kemungkinan karat dan rusak.
g. Periksa gerakan katup cuk, harus lancar. Lihat keausan pada dudukan batang cuk.
h. Periksa jet (spuyer) dan air bleed (saluran udara), dari w e
kinan tersumbat. Periksa drat, lubang kepala dan lubang dudukannya dari kerusakan.

Catatan :
- Jangan gunakan kawat untuk membersihkan jet/spuyer

i. Periksa pompa pluyer dari keausan kelancaran kerja dan dari kemungkinan berkarat atau sudah lemah
j. Periksa katup putaran tinggi. Kelancaran gerak dan karat pada
dudukan batangnya.
k. Periksa baut penyetel putaran rendah dari kemungkinan dratnya
rusak. Harus duduk dengan tepat dan periksa apakah per sudah lemah.
l. Periksa kelancaran gerak katup primer dan sekunder serta batangnya dari keausan.

3. Merakit kembali karburator


Pemasangan kebalikan pembongkarannya. Perhatikan uraian berikut :
a. Buang gasket lama dan gunakan yang baru.
b. Periksa kondisi semua bagian, harus baik dan bersih.
c. Katup gas primerd an sekunder ada bagiannya yang sama bentuknya. Waktu pemasangan jangan sampai salah pasang.
d. Stel katup primer dan skunder harus benar menutup rapat.
e. Periksa katup gas sekunder mulai membuka saat katup gas
primer membuka 49 derajat. Keduanya membuka penuh saat pedal gas ditekan habis. Jika perlu stel dengan membengkokkan kawat penghubungnya.

4. Penyetelan putaran rendah


a.Penyetelan putaran rendah. Lihat prosedur tune-up (Bab 6)
b. Penyetelan langkah pompa. `
Pada ujung batang pompa, ada tiga lubang untuk mengatur pengeluaran bensin dari pompa akselerasi. Batang peughubung akselerasi dapat dipindahkan dari lubang A ke C,
sehingga jumlah pengeluaran bensin lebih banyak. Pilihan dan setelah bergantung
pada mesin, kondisi kerja, dan suhu udara.
c. Penyetelan ketinggian pelampung
1) Lepaskan tutup bodi dan letakan dengan posisi terbalik


2) Ukur jarak bodi dengan pelampung. Jaralmya 11 mm


3) Tinggikan pelampung dan ukur jarak antara bibir pelampung dan katup jarum. Jaraknya 1,3 — 1,7 mm.


4) Untuk menyetel pelampung bengkokan bibir pelampung jika perlu
d. Penyetelan putaran tinggi (fast idle)


1) Ukur kabel cuk. Periksa apakah cuk benar-benar menutup stel jika perlu
2) Saat cuk menutup penuh, balikkan karburator. Ukur jarak
antara katup kupu-kupu primer dan dindirignya dengan feeler. J araknya 1,32 mm.
3) Untuk menyetelnya, bengkokkan batang fast idle, jika perlu.
e. Penyetelan katup kupu-kupu sekunder.
1) Ukur jarak antara katup kupu-kupu primer dan dindingnya
dengan feeler saat itu katup kupu-kupu sekunder mulai membuka. Jaraknya 6,0 mm atau 49° (lihat gambar).
2) Jika perlu, stel dengan membengkokkan batang penghubungnya


5. Pemeriksaan dan penyetelan kabel gas. Pemeriksaan


a. pemeriksaan
1) Periksa sambungan katup kupu-kupu harus bekerja semestinya.


2) Periksa kabel gas dari kemungkinan macet, bengkok dan gerakan kembalinya harus lancar.


3) Injak kabel gas dan periksa katup kupu-kupu harus membuka penuh (tegak lurus). Kalau perlu stel kabel seperti berikut.
b. Penyetelan


1) Sebelum menyetel kabel gas, periksa tinggi pedas gas
Tingginya 40 kurang lebih 5 mm. Lebih rendah dari tinggi pedal rem.
Kalau perlu stel mur A untuk mendapatkan tinggi yang sebcnarnya
2) Stel kabel gas dengan gerak bebas free play kabel pada
karburator, kira-kira 1 - 3 cm. Penyetelan gerak bebas ~
dilakukan pada mur A dan C.

PEMERIKSAAN KOMPONEN TRANSMISI

1. Periksa poros output dan luncuran dalam.

a) Menggunakan jangka sorong, ukur ketebalan flens poros
output. Ketebalan minimum 4,90 mm (0,1929 in).

b) Menggunakan jangka sorong, ukur ketebalan flens luncuran dalam. Ketebalan minimum 3,9 mm (0,1535 in).

c) Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar dari permukaan jurnal poros output.
Roda gigi-2 : Minimum 38,415 mm (1,5124 in)
Roda gigi—3 1 Minimum 38,415 mm (1,5124 in)

d) Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar, dan luncuran dalam. Diameter minimum 36,98 (1,4559 in).

2. Menggunakan gauge, ukur keolengan poros output.
keolengan,11 maksimum 0,06 mm (0,0024 in).

Periksa celah oli roda gigi-1, menggunakan dial gauge, ukur
contoh oli antara gigi dan lumcuran daiam, dengan bantalan
rol jarum terpasang

Celah standar : 2 0,009 ·- 0,064 mm (0,0004 - 0,0025 in)
Celah maksimum : 0,064 mm (0,0025 in)
Bila celah oli melampaui maksimum, gantilah roda gigi, luncuran
dalam atau bantalan rol jarum.

3. Periksa celah oli roda gigi-2 dan 3, menggunakan dial gauge
ukur celah oli antara roda gigi dan poros dengan bantalan roda jarum terpasang.

Celah Standar : 0,06 - 0,11 min (0,00211 - 0,0043 in)
Celah maksimum : 0,11 mm (0,0043 in)
Bila celah oli melampaui nilai maksimum, gantilah roda gigi atau poros output.

4. Periksa ring synchmesh.
a) Putar dan tekan ring synchromesh untuk mengetahui
kemampuan pengeremmannya.


b) Ukur celah di antara, ring synchromesh dengan roda gigi.
Celah standar : 1,0 - 2,0 mm (0,039 - 0,079 iv)
Celah maksimum : 0,8 mm (0,031 in)
Bila celah kurang dari limit, gantilah Ping synchromesh


5, Ukur celah antara garpu pemlndah dan hub sleeve, menggunakan feeler gauge, ukur celah antara hub sleeve dan garpu pemindah.
Celah maksimum 1,00 mm (0,039 in). Bila celah melampaui nilal
limit, ganti garpu pemindah atau hub sleeve.

6. Bila perlu, ganti bantalan pores input.

a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.

b) Menggunakan hidlrolik pres, lepas bantalan

c) Menggunakan hidrolik pres, pasang bantalan yang
baru. SST 09506 - 30012.

d) Pilih snap ring untuk mandapatkan celah aksial minimum dan pasangan pada poros.

7. Bila perlu, ganti bantalan belakang poms output.
a) Menggunakan tang snap ring dan SST, kembangkan snap ring bantalan dan tekan bantalan masuk. SST 09710 - 30020 (09710 - 03020, 09710 - 03110).

b) Pasang penahan oli dan snap ring pada penahan bantalan.
c) Menggunakan tang snap ring dan SST, kembangkan snap ring bantalan dan tekan bantalan yang baru masuk. SST 09506-300l2 dan 09710-30020.
d) Ukur ketebalan aksial antara snap ring dengan penahan bantalan. Celah standar 0 - 0,1 mm (0 · 0,004 in)

c) Bila perlu, pilih Snap ring untuk mendapatkan kebebasan
aksial yang benar dan pasangkan pada penahan bantal
Ketebalan snap ring:

8. Bila perlu, ganti perapat oli.

a) Menggunakan obeng, ungkit perapat oli keluar.

b) Menggunakan SST, tekan perapat oli yang baru masuk
Kedalaman perapat oli 10,3 - 11,1 (0,406 - 0,437 in). SST 09506 -35010.


9. Bila perlu, ganti perapat oli roda gigi gerak speedometer.
a) Menggunakan SST, tarik perapat oli keluar. SST 09921 - 00010

b) Menggunakan SST, pasang perapat oli yang baru. SST 09201 —- 60011. Kedalaman perapat oli 20 mm.

10. Bila perlu, ganti perapat oli.
a) Menggunakan obeng, ungkit perapat oli keluar,
b) Menggunakan SST, pasang perapat oli yang baru. SST 09304 -12012.

11. Bila perlu, ganti perapat oli dan bushing.

a) Menggunakan SST, lepas perapat keluar. SST 09308 - 00010 atau 09308 - 10010 dengan poros output terpasang

b) Panaskan ujung extension housing pada temperatur 100°C (176° — 212° F) d1 dalam pemanas oli

c) Menggunakan SST, lepas bushing dan pasang bushing
baru. SST 09307 — 30010.

c) Menggunakan SST, pasang perapat yang baru. SST 09307 - 30010.

d) Menggunakan SST, pasang perapat yang baru. SST 09307 - 30010.

Comment Back Myspace Comments

TEAM